
Dituturkan oleh Bupati yang akrab disapa Pak Yes, KKN yang mengambil tema logistic applied research & village improvement for sustainable transformation (Harvest) dapat digunakan sebagai literasi sosial ekonomi kemasyarakatan yang efektif. Yang mana mahasiswa akan menerapkan langsung
hasil pembelajaran di bangku kuliah dengan kondisi masyarakat desa. “Kegiatan KKN ini sangat penting dalam proses pembelajaran mahasiswa, karena bisa menerapkan keilmuan akademiknya saat terjun langsung ke masyarakat. Meskipun tidak dapat langsung merubah tatanan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, tetapi sudah menyebarkan keilmuannya,” tutur Pak Yes.
Dengan kesempatan belajar langsung ke
masyarakat dipastikan akan memberikan
pengalaman yang berkembang. Sehingga akan mewujudkan sumber daya masyarakat yang berdaya saing. Seperti misi kedua Pemerintah Kabupaten Lamongan tahun 2025 adalah “Mewujudkan SDM unggul, berdaya saing, dan berakhlak yang responsif terhadap perubahan zaman”.
Selanjutnya orang nomor satu di Kota Soto,
mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten
Lamongan siap berkolaborasi bersama mahasiswa KKN Unisla dalan mengembangkan desa. Yakni dengan realisasi lima belas program prioritas,
dengan tiga pilar utama, yakni tumbuh ekonominya, merata pembangunannya, dan harmonis warganya. Dan tentunya selaras dengan asta cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Diterangkan oleh Rektor Universitas Islam Lamongan Abdul Ghofur, bahwa saat ini ada
regulasi kampus harus berdampak. Sehingga peraturan dan kebijakan di perguruan tinggi harus memberikan pengaruh positif dan nyata bagi
mahasiswa, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
Bukan hanya tentang menghasilkan lulusan terbaik, tetapi juga tentang bagaimana kampus berkontribusi pada pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan. (********)